Adalah NRU, 41 tahun telah melakukan hal gila itu. Demi menghindari pemeriksaan di bandara, narkoba itu dibungkus dengan kondom. Bahkan tidak tangung-tanggung, jumlah shabu yang disembuyikan itu beratnya mencapai 400 gram atau senilai Rp 720 juta.
"Ini termasuk modus baru. Untuk menghindari pemeriksaan di bandara" ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Anjan P Putra di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 3 Oktober 2010.
Selain itu, tersangka NRU juga menyimpan shabu dalam pampers yang dia kenakan. Modus baru itu berhasil terungkap, saat pelaku dibekuk polisi di kamar 209, Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku membawa shabu dari Kualalumpur, Malaysia dengan menumpang pesawat Air Asia menuju Denpasar. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jakarta.
NRU mengaku bertugas sebagai kurir. Sedangkan pemilik shabu itu adalah warga negara Nigeria bernama RJ, yang berada di Malaysia.
Selain NRU, polisi juga menangkap JH, warga Malaysia dan SH, warga Indonesia di kamar 1212 Swiss Bell, Hotel Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Dari kedua pelaku didapat 600 gram shabu siap edar yang disembunyikan dengan direkatkan di tubuh pelaku. Narkoba itu dibawa WN dan SH, dari Batam.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan pasal 113 ayat 2, subsider pasal 114 ayat 2, Undang-undang RI No. 35 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati, seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun.
Dari pengungkapan kedua kasus ini, polisi menduga pelaku merupakan bagian dari jaringan internasional Malaysia-Nigeria. "Ini melibatkan sindikat internasional. Kami bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia," tutup Anjan. (adi)
• VIVAnews
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kita tukeran link ya.