Dari data yang tercatat di Sudin P2B Jakarta Timur menyebutkan, dari 133 bangunan yang telah dilakukan pembongkaran itu terdiri dari, 111 bangunan rumah tinggal dan 22 bangunan non rumah tinggal. Bahkan, saking banyaknya bangunan bermasalah di wilayahnya, Sudin P2B Jakarta Timur menargetkan sebanyak 210 bangunan akan ditertibkan pada tahun ini.
“Kami optimis hingga akhir tahun nanti mampu mencapai target yang ditetapkan. Setidaknya petugas mampu melakukan penertiban sebanyak 10 bangunan setiap pekan, dalam artian satu kecamatan bisa membongkar satu bangunan setiap pekannya. Dan sampai hari ini kami telah tertibkan 133 bangunan, baik rumah tinggal maupun non rumah tinggal yang menyalahi peruntukkan,” ujar Yoyo Sunario, Kepala Sudin P2B Jakarta Timur, Jumat (29/10).
Aksi penertiban, dijelaskan Yoyo, sesuai dengan Perda No 7 Tahun 1991 tentang Bangunan di wilayah DKI Jakarta. Sehingga, setiap bangunan yang melanggar izin, sambungnya, mesti ditindak dengan melayangkan Surat Perintah Penghentian Pelaksanaan Pekerjaan (SP4), segel dan Surat Perintah Bongkar (SPB) kepada pemilik bangunan.
Dan dari penertiban yang telah dilancarkan terbukti memberikan hasil kepada tindak lanjut masyarakat dalam kepengurusan izin bangunan. Karena data dari Sudin Perizinan Jakarta Timur, tahun ini telah mengeluarkan izin terhadap 147 bangunan yang terdiri dari 123 bangunan rumah tinggal dan 24 bangunan non rumah tinggal, dengan penerimaan retribusi sebesar Rp 624.757.543.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kita tukeran link ya.