E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menggarisbawahi Cakung, Jakarta Timur sebagai salah satu daerah rawan di Jakarta. Kapolda mengungkapkan, seringnya tindak kriminalitas di kawasan Jakarta Timur menunjukkan pengamanan di kawasan itu lemah.
"Kalau kita giatkan dan masih terjadi lagi, berarti timurnya (Polres Jakarta Timur) lemah. Lemah kegiatannya, lemah patroli, sehingga hal itu terjadi," kata Sutarman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Dengan maraknya tindak kriminalitas di Jakarta Timur, Kapolda akan menegur jajaran Polres Jakarta Timur. Polres Jakarta Timur diminta untuk meningkatkan keamanan di wilayahnya.
"Kita akan tegur timur (Polres Jakarta Timur) untuk tingkatkan penjagaan dan ring serse-nya. Serta mengaktifkan unit-unit yang langsung dapat menyentuh masyarakat," ucapnya.
Sutarman mengakui, hampir seluruh kawasan di Jakarta rawan tindak kriminalitas. Menurutnya, tindakan kriminalitas itu seperti teori balon, dimana pelaku kejahatan cenderung berpindah-pindah lokasi sasaran, sehingga terkesan kriminalitas di Jakarta merata.
"Dulu Cililitan cukup rawan, tapi sekarang kita bersihkan, agak mendingan. Memang kriminalitas kalau aktif di suatu tempat, akan lari ke tempat lain untuk hindari kejaran petugas," terang Sutarman.
Selain Polres Jakarta Timur, Kapolda juga telah menginstruksikan setiap jajaran Polres dan Polsek untuk meningkatkan kegiatan patroli yang bersifat Babinkamtibmas di titik-titik rawan. Tiap-tiap Polres diwajibkan untuk menempatkan personel reserse pada titik-titik rawan itu.
"Saya sudah instruksikan tiap daerah yang rawan kriminalitas ditempatkan di situ, karena bangsa Indonesia ini baru takut kalau ada polisinya," jelasnya.
Kapolda menilai, dengan penempatan reserse di lapangan, dapat mereduksi tindak kriminalitas. Ia mencontohkan, daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang rawan terjadinya pencongkelan spion.
"Seperti Gunung Sahari yang sering (terjadi) congkel spion, alhamdulilah 1 bulan ini tidak ada kejadian. Karena kita tempatkan ring serse di sana, dan mungkin lari ke jakarta timur," ungkap Sutarman.
Sementara itu, Kapolda menyebut, sejumlah daerah rawan aksi kriminalitas seperti Cakung, Cililitan, Kampung Rambutan, Gunung Sahari, Senen dan Blok M.
Sebelumnya, Selasa (21/12) siang, terjadi dua kali peristiwa penembakan di Cakung, Jakarta Timur. Peristiwa pertama, terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, korban Firdaus (33), tukang ojek mengalami luka tembak di dada kanannya setelah ditembak penumpangnya di Jalan Raya Bekasi KM 26, Cakung, Jakarta Timur. Hingga kini, pelaku belum teridentifikasi.
Kejadian kedua, terjadi di Jalan Raya Bekati Timur, Cakung, Jakarta Timur sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, dua pria Marfin (27) dan Yogi Eko Prabowo (20), tengah mengendarai motor dan salip salipan di lokasi tersebut.
Pelaku yang kesal kemudian menyetop motor korban dan menembak keduanya. Marfin mengalami luka tembak di dada kanannya, sementara Yogi tertembak di bagian dada kirinya.
"Kasusnya itu masih di dalami apakah rebutan atau apa. Kemudian itu kita cek, wong kenanya juga di tangan, aneh kan?" tutup Sutarman.
(mei/gun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kita tukeran link ya.