Jakarta - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak terlihat satupun di area Monumen Nasional. Kondisi tersebut mulai terasa pasca bentrok Satpol PP-warga di Koja. Alhasil, pedagang kaki lima (PKL) tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berjualan di dalam pagar Monas.
"Sehari setelah gusuran. Saya perhatikan tidak ada yang nongkrong lagi. Biasanya seliweran," kata Rido salah satu petugas Monas di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (18/4/2010).
Pada hari biasa, Satpol PP berjaga di tiap gerbang dan pintu masuk Monas. Mereka biasa duduk-duduk di kendaraan atau beristirahat di bawah pohon. Satpol PP Monas juga rajin menghalau PKL yang hendak berjualan di dalam pagar Monas. Selain itu, Satpol PP kerap berpatroli keliling Monas memastikan tidak ada kendaraan yang parkir seenaknya.
"Sekarang udah enggak ada. Ya jadi begini, banyak pedagang dan motor masuk Monas sliwar-sliwer. Dulu yang boleh tukang foto keliling, sekarang tambah banyak," imbuhnya.
Dalam pantauan detikcom, PKL sudah bisa berdagang leluasa di pintu masuk Monas dari parkir IRTI. Mereka berjualan apa saja seperti cinderamata, kacamata, makanan, minuman atau pernak-pernik liburan.
Sementara itu parkir liar mulai tumbuh di sekitar Monas seperti dipintu gerbang Monas dari Gambir. Puluhan motor dan mobil berderet-deret dengan pengaturan juru pakrkir liar. Tidak ada yang berani menghalau meski tertulis di papan besar "DILARANG PARKIR, SILAHKAN PARKIR DI IDTI MONAS".
"Mumpung enggak ada yang jaga. Kalau datang lagi ya minggir," ucap salah seorang pedagang, Sutono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kita tukeran link ya.