Senin, 27 Desember 2010

Polres Jakarta Timur Ungkap Penembakan Tukang Ojek

TEMPO Interaktif, Jakarta -Polisi berhasil membongkar kasus penembakan tukang ojek di Cakung. Penjelasan korban yang mengaku ditembak pria tidak dikenal nyatanya hanya bualan belaka.
“Korban tidak lain merupakan residivis yang tertembak petugas,” kata Kasatreksrim Polres Jaksel, Kompol Dodi Rahmawan di Polres Jakarta Timur, Kamis (23/12).


Dodi menjelaskan, kesimpulan itu diambil lantaran polisi menemukan kejanggalan atas keterangan yang disampaikan oleh korban. “Sejumlah orang yang kami temui di tempat kejadian seperti yang disampaikan korban tidak mendengar atau melihat kejadian tersebut,” kata Dodi.

Pada saat yang bersamaan, kata Dodi, kepolisian Resor Jaktim juga mendapat laporan dan sempat berkoordinasi dengan petugas kepolisian Resor Bekasi yang menyatakan bahwa salah seorang petugasnya sempat menembak salah seorang residivis pengedar narkoba. Penembakan itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi pada pukul 10.30 WIB, Selasa kemarin.

“Saat itu petugas sedang melakukan ‘undercover buying’ seorang diri terhadap dua orang residivis. Pada saat penangkapan, mereka sempat melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri. Namun petugas berpangkat Brigadir Kuswoyo sempat melepaskan tembakan dan mengenai salah seorang dari mereka,” ujar Dodi.

Berdasar hasil penyelidikan petugas, kata Dodi, korban sempat pulang ke rumah untuk meminta bantuan pengobatan. Oleh keluarga, ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Kartini, namun RS Bhakti merujuk pengobatan ke RSUD Bekasi. “Laporan penembakan yang disampaikan korban terjadi pada 15.30 WIB, jadi penjelasan korban yang mengatakan ia korban penembakan adalah alibi yang tidak bisa dibuktikan,” kata Dodi lagi.

Kasus itu mencuat setelah ada penembakan terhadap salah seorang tukang ojek bernama Firdaus Firmansyah (33) di Jl Raya Bekasi km 26. Ia merupakan warga Jalan Kemakmuran RT 01 RW 05, Nomor 55, Keluarahan Marga Raya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kotamadya Bekasi. Firmansyah saat itu mengaku ditembak oleh seorang pria tak dikenal dengan ciri-ciri tinggi sekitar 170 cm, berbadan proporsional, dan berambut lurus.

Untuk pembuktian, Polres Jaktim sudah menyita sejumlah barang bukti yang terkait seperti tiga buah selongsong peluru, sepeda motor B 6017 FOM, dan satu kaos berwarna coklat yang berlubang di dari bagian belakang hingga depan.

Pada saat bersamaan, ujar Dodi, polisi juga masih mengembangkan kasus penembakan yang terjadi di kawasan Pulo Gadung pada 21 Desember lalu terhadap Martin dan Yogi. Proses penyelidikan yang dilakukan hingga saat ini masih menemukan jalan buntu sebab keterangan yang disampaikan oleh kedua korban tidak memiliki kesesuain dengan keterangan sejumlah orang yang ada di TKP. “Tidak ada satu pun yang membenarkan adanya penembakan,” ujar Dodi.

Polisi juga sempat memeriksa urin kedua korban. Hasil penelitian laboratorium membuntikan bahwa keduanya menggunakan narkoba. “Kami juga belum bisa membuktikan apakah kedua orang itu juga korban penembakan atau sama seperti kasus yang pertama,” ujar Kasatreskrim.

Martin saat ini masih diperiksa intensif oleh pihak kepolisian Polres Jaktim, sedangkan Yogi masih menjalani perawatan di RS Polri karena di tubuhnya masih bersarang sisa peluru.

RIKY FERDIANTO

Artikel Yang Berhubungan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa kita tukeran link ya.

Copyright © 2010 Polres Metro Jakarta Timur l All Right Reserved